Teknologi

20 Tahun, Astronom Temukan 500 Planet


Astronom menyebutkan adanya exoplanet serupa Bumi yang berpotensi untuk dihuni manusia.

Extrasolar planet atau disingkat dengan exoplanet merupakan planet berada di luar sistem tata surya kita. Per 22 November 2010, astronom mengumumkan mereka telah berhasil mendeteksi 502 buah planet tersebut.

Diperkirakan, ada ratusan bintang yang merupakan exoplanet, dan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Menurut Jean Schneider, astronom dari Paris-Meudon Observatory yang mengumpulkan  Extrasolar Planets Encyclopedia, planet-planet itu ditemukan kurang dari 20 tahun sejak penemuan exoplanet pertama.

Seperti dikutip dari Space, 23 November 2010, extrasolar planet ke-500 yang ditemukan merupakan planet yang diberi nama HIP 13044b. Planet ini merupakan planet yang lahir di galaksi lain namun ditarik dan berada di dalam galaksi Bima Sakti.

Sejauh ini, data-data seputar planet-planet baru yang ditemukan didapat dari observatorium ruang angkasa Kepler milik NASA. Observatorium itu didesain mendeteksi planet-planet yang ada di galaksi.

“Sampai saat ini, Kepler berhasil menemukan lebih dari 700 kandidat bintang yang layak untuk ditelusuri lebih lanjut dan sebagian besar di antaranya kemungkinan merupakan planet,” kata Jon Jenkins dari Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI) yang mengepalai penelitian dan misi Kepler.

Penemuan exoplanet merupakan hal yang sangat positif. Sebagai informasi, sekitar dua bulan lalu, astronom mengumumkan ditemukannya exoplanet serupa Bumi yang berpotensi untuk dihuni manusia.

 

Categories: artikel, new, News, Penelitian, Sains, Teknologi | Tinggalkan komentar

Peneliti Analisa Lubang Hitam Kanibal


Dulu para peneliti mengatakan adalah mustahil sebuah lubang hitam bisa melahap lubang hitam lainnya di antariksa. Namun, kini teka-teki itu terjawab sudah.

Baru-baru ini para peneliti menganalisa lubang hitam kanibal, yang bisa memakan lubang hitam lainnya yang berukuran lebih kecil.

“Saat dua lubang hitam bertabrakan, pada skenario astrofisika sebenarnya, mereka memiliki ukuran yang tidak sama,” kata Carlos Lousto, peneliti Center for Computational Relativity and Gravitation, Rochester Institute of Technology, kepada Discovery News.

Bahkan para peneliti berhasil membuat simulasi kondisi yang sangat ekstrim, ketika sebuah lubang hitam besar yang berukuran masif, memangsa lubang hitam lain yang berukuran ratusan kali lebih kecil darinya.

Sebelumnya, para peneliti hanya berhasil menganalisa lubang hitam yang dapat melahap lubang hitam lain yang memiliki massa yang 10 kali lipat lebih kecil. “Pada beberapa bulan ke depan, saya pikir kami akan bisa menghadirkan solusi lebih besar, dengan perbandingan massa dua lubang hitam 1000:1,” kata Lousto.

Bagaimanapun, kata Lousto, ini merupakan masalah yang rumit. Sebab analisa seperti ini musti dilakukan oleh sebuah superkomputer. “Kami memerlukan resource superkomputer yang sangat besar.”

Untuk analisa yang paling mutakhir saja, Lousto dan  kawan-kawannya menggunakan superkomputer di Texas Advanced Computing Center yang menggunakan 70 ribu unit prosesor. Simulasi itupun baru bisa diselesaikan setelah hampir 3 bulan.

Menurut rekan peneliti Lousto, Yosef Zlochower, simulasi lubang hitam kanibal ini bisa dibilang sangat penting, karena ini bisa menjembatani kesenjangan dua pendekatan riset yang sangat berbeda.

Yang pertama yang mulai melakukan pendekatan tubrukan dua lubang hitam yang berukuran sama, yang kedua, yang melakukan pendekatan tabrakan antara dua lubang hitam yang berukuran 1000:1. Hasil penelitian Lousto dan Zlochower telah didaftarkan untuk dipublikasikan pada journal Physical Review Letters.

Peristiwa saling memangsanya dua lubang hitam, bisa dideteksi dari gelombang gravitasi yang sangat intens. AS memiliki dua instrumen yang berusaha mendeteksi gelombang gravitasi tersebut, yakni melalui Laser Interferometer Gravitational Wave Observatory (LIGO) yang berbasis di bumi, serta Laser Interferometer Space Antenne (LISA) yang dijalankan oleh NASA.

 

Categories: artikel, News, Penelitian, Sains, Teknologi | 2 Komentar